الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله
Sesungguhnya Allah Penguasa Seluruh Alam memiliki hukum
sebab-akibat bersifat konsisten yang biasa disebut "sunnatullah".
Termasuk dalam sunnatullah adalah bahwa Allah menjadikan kekuasaan dan
kemenangan di bumi bagi hamba-hambaNya yang mengimani dan menolong agamaNya (al-Islam)
baik secara diam-diam maupun secara terang-terangan serta mengikuti jejak dan
tuntunan Rasulullah
. Sunnatullah ini pasti terwujud, sebagaimana firman
Allah yang artinya, " ..Dan sesunguhnya Allah benar-benar menolong
orang yang menolong agamaNya . Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa."
(QS Alhajj : 40). Menang dan kalahpun termasuk sunnatullah yang
dipergilirkan diantara manusia (QS 3 : 140). Kemenangan orang-orang beriman
dilandasi ridhoNya dan kemenangan orang-orang kafir dilandasi kemurkaanNya.
Karenanya , ketika ada sekelompok orang-orang beriman yang menjadikan Al-Quran sebagai sumber dari segala hukum dan aturan, menjadikan Al-Hadits sebagai tuntunan dengan tidak merubah dan / atau mencampurinya dengan undang-undang sekuler hasil murni pemikiran dan aspirasi manusia serta tidak lancang terhadap Allah dan RasulNya, mereka berjuang dengan ikhlas; dimana lisan faktual mereka mengatakan " bagiMu Rabbi jiwa, raga dan harta kami", bukan berjuang untuk membela nasionalisme, demokrasi, kepartian atau kemanusiaan. Fokus perjuangan mereka hanya pada perjuangan mengunggulkan ideologi Laa Ilaaha Illallaah. Ketika itulah, Allah pasti menganugerahkan kepada mereka kemenangan dan kekuasaan untuk menjalankan pemerintahan menurut konsep Islam (pemerintahan kekhalifahan) berupa Negara Adidaya tanpa batas geo-politis. Alhamdulillah, gejala ini mulai tampak pada masa kita sekarang ini dan cocok dengan berita masa depan (tanabbuat) yang pernah disampaikan oleh Rasulullah
Seperti hadits berikut ini:
Hadits riwayat Imam Ahmad dalam
musnad Imam Ahmad bin Hanbal no. urut 18430, dishahihkan oleh Al-Iraqi dan
disepakati oleh Al-Albani, dari Hudzaifah bin Al-Yaman ra bahwa Rasululullah
bersabda" Datang
zaman nubuwah (kenabian) pada kalian selama yang Allah kehendaki, kemudian Dia
mencabutnya apabila Dia menghendaki, kemudian datang zaman khilafah (kekhalifahan)
menurut cara kenabian ('ala minhaj an-nubuwah) selama yang Allah kehendaki,
kemudian Dia mencabutnya apabila Dia menghendaki, kemudian datang zaman
kerajaan yang kuat selama yang Allah kehendaki, kemudian Dia mencabutnya
apabila Dia menghendaki, kemudian datang zaman kerajaan diktator (pemerintahan
bersifat memaksa dan kejam) selama yang Dia kehendaki, kemudian Dia mencabutnya
apabila Dia menghendaki, kemudian datang (lagi) khilafah 'ala minhaj
an-nubuwah", kemudian dia (Rasululullah
) diam (berhenti bersabda).
Dimanakah pusat pemerintahan kekhalifahan akhir zaman?
Pemerintahan kekhalifahan akhir zaman akan berpusat di Baitul-Maqdis, Palestina. Berita masa depan (tanabbuat) ini berdasarkan hadits riwayat Imam Ahmad, Hakim, Abu Daud, dishahihkan oleh Imam Al-Albani dalam kitabnya " Shahih Al-Jami'" bahwa Rasulullah
Apakah khilafah 'ala minhaj an-nubuwah jilid-2 mengandung pengertian akan ada beberapa khalifah sebagaimana khilafah 'ala minhaj an-nubuwah jilid -1?
Menurut dirayat (pemahaman) bisa ya dan bisa tidak. Ya, karena Rasulullah
Akibatnya, dalam masalah ini ada dua mazhab yaitu satu
mazhab mengatakan bahwa bisa terjadi ada beberapa khalifah sebelum Imam Mahdi.
Mazhab ini mendasarkan alasannya pada hadits riwayat Ibnu Majah dalam kitab sunan
Ibnu Majah, no 4084, Al-Bazzar dalam Al-musnad (2/120), Ar-Ruwayni, no 609,
Al-Hakim, (4/510) dan dari jalur riwayat Al-Baihaqi dalam dalail an-nubuwah
(6/515). Dalam hadits tersebut diriwayatkan bahwa Tsauban mengatakan
sesungguhnya Rasulullah
bersabda,"
Akan saling (berusaha) membunuh di tempat perbendaharaan kalian ini (Mekkah)
tiga orang, semuanya putra seorang khalifah (untuk memperebutkan kekuasaan
politik). Kemudian (ternyata kekuasaan) tersebut tidak bisa diraih oleh
seorangpun dari mereka. Kemudian muncul (pasukan) bendera hitam dari arah
timur. Lalu mereka membunuhi kalian dengan pembunuhan yang belum pernah
dilakukan oleh kaum sebelum mereka. Kemudian dia menyabdakan sesuatu tapi
akau tidak hafal. Lalu dia bersabda," Maka apabila kalian melihatnya,
bai'atlah dia walaupun kalian harus merangkak diatas es. Sesunguhnya dia adalah
Khalifah Allah Al-Mahdi."
Kesimpulan hasil verifikasi para ahli hadits terhadap derajat hadits ini adalah bahwa hadits ini adalah hadits shahih.
Hasil pemahaman:
Difahami oleh kelompok mazhab pertama ini bahwa akan ada tiga putra seorang khalifah yang berusaha untuk saling membunuh. Artinya, jelas bahwa "Khalifah" tersebut adalah Khalifah sebelum Imam Mahdi.
Difahami oleh kelompok mazhab pertama ini bahwa akan ada tiga putra seorang khalifah yang berusaha untuk saling membunuh. Artinya, jelas bahwa "Khalifah" tersebut adalah Khalifah sebelum Imam Mahdi.
Bantahan: Oleh kelompok
mazhab kedua dibantah bahwa kalau khalifah tersebut adalah khalifah 'ala
minhaj an-nubuwah tidak mungkin terlahir darinya putra-putra yang
berambisi untuk saling membunuh dalam rangka berebut kekuasaan warisan sang
ayah. Artinya bertentangan dengan hadits " kemudian datang zaman
khilafah 'ala minhaj an-nubuwah yang Allah datangkan setelah zaman penuh
kezaliman dan kekejaman" (Lih HR Abu Daud dari Abu Said Al-Khudri, no
6)
Secara syar'i, apa hukum mendirikan khilafah
Islamiyah sambil menunggu kedatangan khilafah 'ala minhaj an-nubuwah?
Terlepas dari perbedaan sikap terhadap riwayat-riwayat hadits Nabi tersebut, pada dasarnya, umat Islam adalah ummatan wahidah (satu umat) sebagaimana firman Allah, yang artinya,"Dan sesungguhnya umat kalian ini adalah umat yang satu dan Aku adalah Tuhan kalian, maka sembahlah Aku oleh kalian." (QS 23: 52). Sebagai umat yang sangat besar jumlahnya yang diwajibkan untuk bersatu dibawah panji LAA ILAAHA ILLALLAH-MUHAMMAD RASULULLAH serta dilarang untuk bercerai berai, pasti membutuhkan pemimpin (khalifah / imam / amir) untuk melaksanakan aturan Allah terkait kehidupan berumat; sehingga mendirikan institusi berdasarkan konstitusi Islam adalah kewajiban dan kebutuhan. Dalam hal ini menurut sebagian ulama ahlusunnah berpendapat bahwa mengangkat imam / khalifah dalam setiap zaman adalah wajib kifayah. Artinya kalau di suatu wilayah sudah ada deklarasi berdirinya institusi pemerintahan Islam, wilayah lain tinggal ikut dan tidak perlu mendirikan lagi. Ya, memang Negara Islam itu bersifat Raya wilayahnya mencakup seluruh dunia. (Lih. Al-Jami' li ahkam Al-Qur'an 1/264 dan Al ahkaam as sulthaniyah karya Imam Al-Mawardi, bermazhab Syafi'i). Perbedaan pendapat tidak berarti tidak wajib, sebagaimana perbedaan pendapat tentang shalat, tidak berarti tinggalkan saja kewajiba shalat.
Kembali kepada masalah pusat pemerintahan kehalifahan yaitu Baitul-Maqdis (Palestina) yang sekarang sedang dikuasai oleh Israel Zionis, bagaimana akhir sejarah mereka sehingga kemudian Baitul-Maqdis menjadi pusat pemerintahan kekhalifahan?
Analisis bagaimana akhir sejarah Israel difahamai oleh ahli tafsir kontemporer dari Al-Quran, seperti surat Al-Isra' ayat 4 s/d 7, " Dan Kami telah tetapkan bagi Bani Israil dalam kitab (Taurat) bahwa kalian (wahai Bani Israil) sungguh benar-benar akan melakukan kerusakan sebanyak dua kali dan kalian sungguh benar-benar akan menyombongkan diri dengan kesombongan besar. Maka apabila telah datang masa hukuman atas (kejahatan melakukan) kerusakan yang pertama (dari dua kerusakan), Kami utus (untuk menghancurkan) kalian hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang sangat kuat, mereka menguasai negeri secara leluasa. Dan (peristiwa itu) adalah janji yang pasti terlaksana. Kemudian kami gilirkan kepada kalian (Bani Israil) untuk mengalahkan mereka, Kami anugerahkan kepada kalian harta dan anak (keturunan) dan Kami jadikan kalian orang yang paling banyak pendukungnya. Jika kalian (Bani Israil) berbuat baik, kalian berbuat baik untuk diri kalian sendiri dan jika kalian berbuat jahat maka kejahatan itu kembali kepada kalian sendiri. Lalu apabila telah datang masa hukuman atas (kejahatan melakukan) kerusakan yang kedua (menjelang masa akherat), (Kami utus kembali hamba-hamba Kami untuk menghancurkan kalian) supaya meraka menyuramkan wajah-wajah kalian (kecewa berat atas kekalahan) dan supaya mereka mereka memasukaki masjid (Al-Aqsha-Baitul Maqdis yang kalian kuasai) sebagaimana mereka pernah memasukinya (menguasainya) pertama kali dahulu dan supaya mereka bener-benar menghancurkan apa saja yang mereka kuasai atas kalian".
Surat Al-Israa' atau dinamakan juga surat Bani
Israil ini diawali dengan informasi adanya hubungan antara Masjid Al-Haram
(Mekkah) dengan Masjid Al-Aqsha ( Baitul Maqdis-Palestina) sebagai
isyarat kesejarahan bahwa suatu saat Masjid Al-Aqsha akan direbut oleh kaum
kafirin (Israel) dari kaum Muslimin. Mukjizat kesejarahan ini telah, sedang dan
akan berlangsung sampai berakhirnya kehidupan manusia di permukaan bumi.
Kami memahaminya bahwa peristiwa-peristiwa yang disebutkan dalam ayat-ayat ini berlangsung di zaman Islam berdasarkan kenabian Muhammad
Karena mereka tidak melaksanakan janji untuk mengikuti Nabi Muhammad
Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah
Berita masa depan berdasarkan kenabian Muhammad SAW
Kasus-kasus atau peristiwa-peristiwa seperti ini membutuhkan kecermatan sehingga TIDAK MUDAH MENOLAK DAN TIDAK MUDAH MENERIMA, TELITI SEBELUM "MEMBELI".
Yang pasti wajib diyakini adalah bahwa peristiwa-peristiwa masa depan telah diberitakan di dalam Al-Quran dan Al-Hadits berhikmah untuk menguji keimanan kaum mukminin, karena hidup adalah UJIAN (Usahakan Jangan Ikuti Ajakan Nafsu).
Yang pasti diyakini dan pasti dialami adalah kematian, mari siapkan diri kita untuk menghadapi kematian, jangan langsung tolak tapi teliti dan teliti lalu teliti kebenarannya dalam agama Islam versi ahlussunnah waljamaah khususnya generasi Rasulullah SAW, kemudian Generasi Shahabat (Teliti bagaimana Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq memutuskan perang dengan kekuatan senjata terhadap orang-orang murtad yang a.l gara-gara tidak mau bayar zakat) kemudian Generasi pengikut shahabat (Tabi'in)
Apakah Khalifah Abu Bakar Al-Baghdadi bersikap sikap seperti Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq yang memprioritaskan perang terhadap kemurtadan?
Pengakuan Musuh Utama Daulah
Islamiyah
Dilansir dari BBC, Jumat
(08/08), Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel mengatakan ISIS merupakan ancaman
dekat bagi AS.
Mereka mengawinkan
ideologi, strategi canggih dan kecakapan taktis militer. "Mereka jelas dibiayai
dengan baik. Ini melebihi apapun yang pernah kami ketahui", ujar
dia
Kepala Staf Gabungan AS
Jenderal martin Dempsey mengatakan ISIS adalah organisasi yang mempunyai visi
strategis untuk menghancurkan yang pada akhirnya harus dihancurkan. Dia juga
mengatakan ISIS tidak bisa dikalahkan tanpa menggempur markas mereka di Suriah
Inggris menyatakan tidak
akan bekerja sama dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk mengalahkan
ISIS, meski banyak saran yang mengatakan seharusnya Inggris melakukannya.
Pernyataan tersebut disampaikan setelah ISIS mengeksekusi jurnalis AS James
Foley
[Diolah dari berbagai sumber].